KELAS : 1PA 06
NPM : 15512954
1.A.
DEFINISI FILSAFAT
Dari segi asal
usul kata (etimologi), filsafat berasal dari bahasa Yunani Philosophos (Philos =
pencinta, pencari; dan sophia =
hikmat, kebijaksanaan, atau pengetahuan) yang berarti pencinta kebijaksanaan.
Pythagoras (582 – 497 SM) adalah orang pertama yang menggunakan kata Philoshopos. Ia menyebut diri Philoshopos yang berarti pencita
kebijaksanaan.
Menurut Pyithagoras, hanya Tuhan mempunyai kebijaksanaan
yang sesungguhnya. Tugas manusia di dunia adalah mencari kebijaksanaan dan
mencintai pengetahuan. Itulah sebabnya, filsuf adalah pencari hikmat atau
pencita kebijaksanan.
Pythagoras dan Plato (428 – 348 SM) menggunakan kata Philosophos untuk mengejek kaum sofis
yang menganggap diri tahu jawaban untuk semua pertanyaan. (Hamersma, 1987, 10)
Istilah filsafat sebetulnya sudah ada dalam sastra Yunani
pertama. Filsafat pada mulanya berarti memandang beda – beda di sekitar dengan
penuh perhatian. Kemudian berarti merenung tentang benda – benda tadi.
Herakleitos (sekitar tahun 500 SM) sudah menggunakan bahasa filsuf. Tetapi
menurut dia, hanya Tuhanlah yang dapat di sebut bijaksana dan pandai. Plato
kemudian mengatakan para dewa tak dapat disebut filsuf, sebab mereka sudah
memiliki kebijaksanaan. Hanya manusialah yang mendambakan kebijaksanan karena
ia tak dapat meraihnya dengan sepenuhnya. (van Peursen: 3).
Dan filsafat juga mempunyai definisi nomalis yaitu dari
definisi secara atimologis di atas, filsafat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari seluruh realitas sampai sebab – sebab yang paling dalam. Sebagai
ilmu, filsafat juga merupakan pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren.
Tapi kekhasannya adalah bahwa filsafat mau menyelidiki seluruh kenyataan sampai
sebab – sebab paling dalam.
B.
DEFINISI PENGETAHUAN
Hingga saat ini para
ahli masih memperdebatkan definisi pengetahuan, terutama karena rumusan
pengetahuan oleh Plato yang menyatakan Pengetahuan sebagai “kepercayaan sejati
yang dibenarkan (valid)” (“ justified true belief”). Pendapat dari WHO (1992)
bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman, selain itu juga darri guru, orang
tua, buku, dan media masa. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan
merupakan hasil dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap
suatu obyek tertentu.
Hingga kini dapat di
artikan pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses
pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam seperti
motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan
sosial budaya.
Secara garis besar
menurut Notoatmodjo (2005) domain tingkat pengetahuan (kognitif) mempunyai enam tingkatan, meliputi :
mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan, menyimpulakan dan mengevaluasi.
Ciri pokok dalam taraf pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu yang
diketahuinya baik melalui pengalaman, belajar, ataupun informasi yang diterima
dari orang lain. Berdasarkan uraian di atas maka dapat kita definisikan bahwa :
pengetahuan merupakan hasil dari proses mencari tahu, dari yang terjadinya
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Dalam proses mencari
tahu ini mencakup berbagai metode dan konsep – konsep, baik melalui proses
pendidikan maupun melalui pengalaman.
C. DEFINISI ILMU PENGETAHUAN
ilmu pengetahuan adalah usaha sadar
untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusi. Segi – segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan – rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi
lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu – ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan
(knowlwdge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori – teori
yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode
yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengethuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi. Contoh :
1.
Ilmu alam hanya bisa menjadi pasti setelah
lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu – ilmu alam
menjawab pertanyaan tentang bebrapa jarak matahari.
2.
Ilmu psikologinya bisa meramalkan perilaku
manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku
manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok
menjadi perawat.
2.PERSAMAAN
FILSAFAT, PENGETAHUAN, dan ILMU
PENGETAHUAN
·
Ketiganya mencari rumusan yang sebaik – baiknya
menyelidiki objek selengkap – lengkapnya sampai ke akar – akarnya.
·
Ketiganya memberikan pengertian mengenai
hubungan atau kehoren yang ada antara kejadian – kejadian yang kita alami dan
mencoba menjauhkan sebab – sebabnya.
·
Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu
suatu pandangan yang bergandeng.
·
Ketiganya mempunyai metode dan sistem.
·
Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang
kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan
pengetahuannya yang lebih mendasar.
3.PERBEDAAN FILSAFAT, PENGETAHUAN, dan ILMU PENGETAHUAN
Ilmu :
1.
Segi – segi yang dipelajari dibatasi agar
dihasilkan rumuusan – rumusan yang pasti.
2.
Objek penelitian yang terbatas.
3.
Tidak menilai obyek dari suatu sistem
nilai tertentu.
4.
Bertugas memberikan jawaban.
Filsafat :
1.
Mencoba merumuskan pertanyaan atas
jawaban. Mencari prinsip – prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya
bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan.
2.
Keseluruhan yang ada
3.
Menilai obyek renungan dengan suatu makna,
misalkan, religi, kesusilaan, keadilan, dan sebagainya.
4.
Bertugas mengintegrasikan ilmu – ilmu.
Ilmu Pengetahuan :
1.
Ilmu pengetahuan adalah penguasaan
lingkungan hidup manusia.
2.
Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang
dunia material.
3.
Ilmu pengetahuan adalah definisi
eksperimental.
4.
Ilmu pengetahuan dapat sampai pada
kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengetahuan empiris.
4.MITOS
Mitos (bahasa
Yunani: μῦθος– mythos)
adalah cerita prosa rakyat menceritakan kisah berlatar masa lampau, mengandung
penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di dalamnya, serta
dianggap benar – benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Dalam
pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional. Pada
umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk
penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural, dan sebagainya.
Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih –
lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai
suatu penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan
pengalaman relegius atau ideal, untuk membentuk model sifat – sifat tertentu,
dan sebagai bahan ajaran dalam suatu komunitas.
Klasifikasi mitos yunani terawal
oleh Euhemerus, Plato (Phaedrus), dan Sallustius dikembangkan oleh para
neoplatonis dan dikaji kembali oleh para motografer zaman Renaisans seperti
dalam Theologia mythologica (1532). Mitologi perbandingan abad ke 19
menafsirkan kembali mitos sebagai evolusi menuju ilmu (E.B. Tylor), “penyakit
bahasa” (max Muller), atau penafsiran ritual magis yang keliru (James Frazer).
Penafsiran selanjutnya menolak pertentangan antara mitos dan sainslebih lanjut
lagi, mitopeia seperti novel fantasi, manga, dan legenda urban, dengan berbagai
buatan yang dikenal sebagai fiksi, mendukung gagasan mitos sebagai
praktiksosial yang terus terjadi.
ada beberapa
pendapat yang kebenarannya itu masih dipertanyakan oleh masing – masing orang,
sering di sebut oleh orang indonesia yaitu “Mitos” dan ini bebera contoh mitos menurut orang Indonesia :
1.
Berpindah tempat sewaktu makan.
Orang tua zaman dahulu melarang kita berpindah
pindah tempat saat makan karena akibatnya kelak akan mendapat ibu tiri. Kecuali
berpindah ke tempat yang lebih bagus, kelak akan mendapat pekerjaan yang baik.
2.
Berselimut dengan tikar.
Entah apa alasan dari mitos selimut dengan tikar
ini, menurut kepercayaan orang tua dahulu berselimut dengan tikar dapat
berakibat kalau anda akan digulung ombak ketika mandi di laut.
3. Berfoto bersama dalam
jumlah ganjil.
Entah darimana asal mitos ini namun banyak yang
menyebutkan bahwa Akibatnya salah satu yang berfoto akan cepat meninggal,
biasanya yang ditengah(ini sudah saya jelaskan pada postingan mitos tentang
foto bertiga).
4. Gadis keramas di hari
Sabtu.
Akibatnya akan mendapatkan suami penyiksa, entah
lah apa hubungan hari sabtu dengan keramas ya? namun saya pernah dengar cerita
zaman dahulu saat Allah melarang sebuah umat untuk mencari ikan di hari sabtu,
nanti saya cari ceritanya. agak lupa nih.
5. Bernyanyi atau bersiul
saat makan.
Konon kalau anda bernyanyi atau bersiul saat
makan maka anda akan mengalami kegagalan saat berusaha. But who knows?
6. Menggunting kuku dimalam
hari.
Menurut kepercayaan daerah saya di sulawesi
menggunting kuku di malam hari berarti mendoakan agar orang tua berumur pendek,
namun menurut kepercayaan daerah lain aktifitas ini dipercaya membuat usia
lebih singkat.
7.
Mata kanan kedut-kedutan
akan mendapatkan duit atau rezeki.
8.
Bulu mata ada yg jatuh atau rontok
Konon pertanda dari bulu mata yang rontok berarti
ada seseorang yg kangen sama kita.
9.
Bersin tanpa ada sebab
Selain mitos telinga berdengung atau lidah
tergigit konon orang tua zaman dahulu juga menggambarkan bersin tanpa ada sebab
sebagai pertanda bahwa ada seseorang yang kangen sama kita.
.
Mengintip orang lain mandi
Nah ini mungkin mitos yang paling banyak
dipercaya hingga sekarang, ingat kan dulu kakek nenek kita bilang kalau
mengintip orang mandi maka mata akan bintitan, yah walaupun tidak terbukti
secara ilmiah namun tetap saja mitos ini banyak dipercaya oleh masyarakat kita.
11.
Mengantongi batu di kantong kanan
Pernah dengar mitos soal mengantongi batu?
kabarnya jika kita mengantongi batu di kantong kanan maka kita dapat menahan
keinginan untuk BAB. Entah darimana asal usul mitos ini namun seingat saya saat
saya masih SD ada yang menyarankan seperti itu. Namanya juga mitos ya belum
tentu terbukti kebenarannya kan? namun hingga kini beberapa mitos diatas memang
masih banyak dipercaya oleh masyarakat kita. saya yakin anda pasti sering
dengar soal mitos mitos diatas.
5.LEGENDA
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang
dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah"
kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka
kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah
aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk
merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu
bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor
Menurut Buku Sari Kata Bahasa
Indonesia, Legenda adalah cerita rakyat jaman dahulu berkaitan dengan peristiwa
dan asal-usul terjadinya suatu tempat. Contohnya: Sangkuriang dan Batu Menangis,
La Madukelleng, William Tell, Lutung kasarung, Danau Toba, Malin Kundang, Batu
bagga.
saya akan
mengambil satu contoh legenda yang sebagagian masyarakat indonesia pasti
mengetahui nama dari legenda ini yaitu “Malin Kundang”. Sedikit akan saya
ceritakan sebagai contoh dari legenda tersebut :
1. Malin Kundang
Pada suatu
waktu, di desa terpencil ada sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah
Sumatera Barat. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang Ayah
memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan
yang luas. Ayah Malin tidak pernah kembali ke kampung halamannya sehingga
ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah.
Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia
sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang
mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka
tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Karena merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang
mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Malin memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya setelah kembali ke kampung
halaman kelak.
Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya
juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau tetapi Malin tetap bersikeras
sehingga akhirnya dia rela melepas Malin pergi merantau dengan menumpang kapal
seorang saudagar. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang
ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin
Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang
berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan
orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang
beruntung, dia sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu
sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang terkatung-katung di tengah laut, hingga
akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga
yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai.
Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan
kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang
kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya
lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting
seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah
menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa
bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin
setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung
halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan
pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin
yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang
berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah
anaknya, Malin Kundang beserta istrinya.
Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat,
ibunya melihat bekas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah
ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku,
mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil
memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan
kotor memeluknya, Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa
wanita tua itu adalah ibunya, karena dia malu bila hal ini diketahui oleh
istrinya dan juga anak buahnya.
Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya, ibu Malin
Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Tidak
berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah
perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Ditengah
kekacauan itu, diwaktu yang sama dan tempat yang lain ibu Malin Kundang sedang
berdoa. Karena kemarahannya yang memuncak, ia pun berteriak "Tuhan! Jika benar ia Malin
anakku, KUKUTUK DIA JADI BATU!"
Tepat setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku
dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sampai saat
ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Air
Manis, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.
Sedikit cerita singkat yang saya gambarkan mengenai cerita
legenda di atas.
6.CERITA RAKYAT
cerita rakyat
adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki
kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang
dimiliki masing-masing bangsa.
Roro
Jonggrang, Timun Mas, Si Pitung, Legenda Danau Toba, dan ber-Ibu Kandung Seekor
Kucing merupakan sederetan cerita rakyat yang ada di Indonesia. Masih banyak
sederetan cerita rakyat yang memang diperuntukkan bagi anak-anak.
Dan Sayangnya ada
sebagian cerita rakyat yang bersifat kontroversial karena dianggap tidak layak
untuk anak. Sebut saja Sangkuriang, cerita yang mengisahkan seorang anak jatuh
cinta dengan ibunya sendiri Ada beberapa pengertian mengenai arti kata dari
Legenda yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Legenda (Latin legere) adalah
cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagai sesuatu yang
benar-benar terjadi. walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah
tersebut telah mengalami distorsi (pembelokan)
sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Oleh
karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi
sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari
yang mengandung sifat-sifat folklor. Beberapa contoh cerita rakyat adalah :
1. Si Rusa dan Si Kulomang ( Maluku )
Alkisah,
seekor rusa yang tinggal di hutan di kepulauan Aru merasa sangat bangga dengan
kemampuan larinya. Ia selalu menantang setiap hewan untuk bertanding lari.
Suatu hari ia menantang si Kulomang ( siput laut ) untuk bertanding lari di
pinggir pantai sampai ke tanjung ke 11. Kulomang bekerjasama dengan
teman-temannya untuk mengalahkan si rusa yang sombong. Setiap Kulomang berada
di Tanjung yang berbeda-beda. Saat bertanding lari, rusa terkejut saat ia
menyadari Kulomang selalu sudah berada di dekatnya. Si rusa berlari sekencang
mungkin hingga ia kehabisan napas dan jatuh tak berdaya di Tanjung ke 10.
2. Si Sigarlaki dan Si Rimbat (
Sulawesi Utara )
Cerita
ini mengisahkan tentang kegigihan hati seorang hamba, bernama Limbat dalam
mempertahankan hidup atas dasar kejujurannya. Sigarlaki, sang majikan yang ahli
mmenombak berusaha mencuranginya berkali-kali dengan berkata, siapa yang lebih
cepat keluar dari air, Lembing atau Limbat, berarti ia kalah dan harus mengabdi
lepada yang menang. Berkali-kali Sigarlaki mencoba mencurangi Limbat Namur
Lembing yang ia lemparkan ke dalam air harus berkali-kali dicabutnya sebelum
Limbat keluar dari air. Akhirnya Sigarlaki menyerah dan mengakui kegigihan
seorang Limbat.
3. Buaya Ajaib ( Papua )
Kisah
ini menceritakan tentang hubungan baik antara hewan dan manusia yang tahu
membalas budi. Towjatuwo bertemu buaya yang dapat berbicara bernama Watuwe, di
sungai Tami saat mencari batu tajam untuk menolong istrinya melahirkan. Watuwe
membantu istri Towjatuwa melahirkan bayi laki-laki dan meramalkan anak tersebut
akan menjadi pemburu yang handal, namun ia meminta agar Towjatuwa dan
keturunannya untuk tidak berburu buaya. Apabila dilanggar Towjatuwe dan
keturunannya tidak akan bertahan hidup. Sejak itu Towjatuwa dan keturunannya
melindungi binatang yang ada di sekitar sungai Tami.